<p><strong>DALUNG (10/12/2025)</strong> - Penampilan Penjor ST. Dharma Chanti dengan Tema Dewa Nini yang ditampilkan pada penjurian dalam Perlombaan Penjor dan Gebogan Yowana Desa Adat Dalung pada Minggu (16/11), bertempat di area Pura Dalem Gede, Desa Adat Dalung. Penjor “Dewa Nini” merupakan simbol dari Dewi Sri yang diyakini sebagai dewa kesuburan dan panen, dan sering kali berupa seikat padi yang dihias bunga yang dibuat pada upacara panen di lumbung padi. Penjor Dewa Nini tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi  juga menyiratkan filosofi luhur. Gradasi warna hijau tua hingga warna kuning cerah melambangkan siklus kehidupan padi, mulai dari tumbuhnya tunas muda yang penuh harapan, hingga masa panen yang membawa kesejahteraan. </p> <p> </p> <p>Diwawancarai setelah kegiatan, Gilang sebagai Ketua ST. Dharma Chanti mengungkapkan bahwa Tema yang diambil sudah sangat bagus. Ia mengatakan bahwa setiap unsur ornamen pada penjor memiliki makna spiritual yang mendalam. Burung dan tikus melambangkan segala rintangan, kesulitan, dan juga perusak yang dapat mengancam kesuburan tanaman padi. <em><strong>“Melalui penjor ini, saya ingin menyampaikan bahwa kemakmuran sejati hanya dapat tercipta ketika manusia hidup dalam prinsip Tri Hita Karana. Semoga melalui karya ini, tumbuh kembali kesadaran akan pentingnya menghargai tanah, air, dan padi sebagai sumber kehidupan, serta menumbuhkan rasa syukur yang tulus dalam setiap hati manusia,”</strong></em> pungkasnya.</p> <p> </p> <p>Ditambahkan oleh Rama, ia mengatakan bahwa tema yang usung “Dewa Nini” yang merupakan simbol dari Dewi Sri yang mewakili padi yang sudah siap di panen dan menjadi sakralisasi budaya agraris masyarakat Bali. Secara umum Dewa Nini yang melambangkan  penghormatan tinggi masyarakat Bali terhadap tanaman padi. <em><strong>“Penjor bertema Dewa Nini ini saya harap dapat memberikan tampilan dan pemaknaan yang bagus dari sebuah penjor dengan menampilkan visual dan yang menyiratkan filosofi leluhur. Dengan adanya gradasi warna hijau tua hingga kuning cerah, dan setiap ornamen yang digunakan seperti burung, tikus, dan lelakut yang hadir memiliki makna didalamnya,”</strong></em> tutupnya.</p> <p> </p> <p><strong>(KIMDLG-008).</strong></p>
Dewa Nini Sebagai Wujud Kehidupan dan Kesejahteraan Umat Manusia dalam Tema Penjor Karya ST. Dharma Chanti Br. Dukuh
10 Dec 2025